Selasa, 04 September 2012

CARA MINUM AIR YANG BENAR

Cara minum yang kurang tepat ditengarai dapat menimbulkan efek buruk tersendiri bagi kesehatan tubuh kita. Salah satunya adalah hepatitis. Beberapa kebiasaan cara minum yang kerap kita jumpai ditengarai berpotensi mengundang potensi itu. Saatnya kita menyayangi tubuh kita dengan memperlakukannya dengan cara yang tepat dan menyehatkan. Jangan sampai risiko fatal menimpa tubuh kita hanya gara-gara cara minum yang salah.



SEPERTI halnya kebutuhan untuk makan, minum merupakan kebutuhan manusia yang tidak bisa ditawar-tawar. Setiap harinya, tidak boleh tidak, kita musti memenuhinya. Bukan karena aktifitas rutin semata, tapi lebih karena cairan merupakan unsur penting yang diperlukan tubuh. Pemberian cairan yang cukup akan membuat tubuh lebih nyaman dan ‘bersahabat’.

Masalahnya, tidak jarang dari kita yang cenderung menganggap sepele dalam hal cara meminum. Kadang kita melakukannya sambil berdiri, bahkan sambil berjalan. Jika Anda selama ini punya kebiasaan cara minum demikian – sambil berdiri, apalagi sambil berjalan -, bersegeralah untuk menghentikan kebiasaan itu.

Mengapa? Minum sambil berdiri bisa menimbulkan banyak bahaya, karena minum sambil berdiri mengakibatkan air yang kita minum tidak bisa mengalir secara optimal. Minum sambil berdiri membuat air yang kita minum tidak bisa bertahan dalam lambung dengan tenang, sehingga lever tidak dapat mensirkulasikannya ke seluruh organ tubuh dengan baik.

Selain cara minum dengan duduk, melakukan minum dengan cara bertahap (tidak sekaligus) juga ditengarai lebih banyak mendatangkan manfaat bagi kesehatan ketimbang melakukan minum dengan cara sekaligus.

Dalam hal ini, saat meneguk minuman pertama kali, uap yang berasal dari jantung dan lever orang yang minum naik ke atas karena masuknya air ke dalam tubuh, sehingga uap panas itu secara alami terdesak ke luar.

Sementara kalau seseorang meneguk minumannya sekaligus, maka turunnya air itu akan terjadi secara bersamaan dengan naiknya uap ke atas, sehingga terjadi saling tolak- menolak dan dorong-mendorong.

Cara minum di atas juga ditengarai lebih aman akibatnya dan lebih aman dari kemungkinan akibat penggempuran rasa haus secara spontan, sebab penggempuran rasa haus secara spontan dikhawatirkan dapat memadamkan proses pembakaran alami karena kuatnya rasa dingin air tersebut. Atau, setidaknya melemahkan proses tersebut sehingga mengakibatkan rusaknya proses metabolisme pada lambung dan lever.

Menurut sebuah riwayat, melakukan minum dengan cara seperti menuang air berpotensi timbulnya penyakit hepatitis (sejenis penyakit pada lever/hati). Berdasarkan eksperimen telah dibuktikan bahwa cara minum sekaligus yang langsung menggempur hati bisa menyebabkan sakit atau memperlemah suhu panas alaminya.

Penyebabnya adalah konfrontasi langsung dengan suhu panas tersebut akibat masuknya air dengan kuantitas tertentu. Berbeda halnya kalau air itu turun secara bertahap sedikit demi sedikit, konfrontasi itu tidak akan terjadi dan tidak akan memperlemah kondisi lever. (Sumber : Majalah Hidayah, Juni 2005)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar